Senin 20 Februari 2012 hari ini merupakan pertemuan ketiga matakuliah MPTI, di pertemuan kali ini materi disampaikan oleh 2 dosen, yaitu bu raras dan pak holil. Materi yang disampaikan berupa definisi proyek secara detail.
Cukup banyak yang dapat disampaikan dalam artikel saya kali ini(jika saya mengingatnya), kali ini dosen kami menyampaikan definisi dari proyek dengan cara memilah-milah karakteristik dari proyek itu sendiri.
Apa karakteristik dari proyek? sejauh pemahaman yang saya dapatkan proyek itu memiliki karakteristik berupa:
- Memiliki batasan waktu
- Terdapat batasan atau scope(ruang lingkup)
- Penuh dengan ketidakpastian
- Menghasilkan Produk yang Unik
- Memiliki Sumber Daya(Manusia dan non Manusia)
- Memiliki tujuan yang spesifik/sasaran
- Memiliki Stakeholder
Memiliki batasan waktu : proyek bersifat temporary atau sementara jadi dapat didefinisikan sendiri proyek itu memiliki waktu mulai(start date) dan waktu akhir(end date), batasan waktu pengerjaan proyek biasanya ditentukan oleh customer, dengan pertimbangan dari kapasitas yang mengerjakan proyek dan kebutuhan dari customer itu sendiri
Terdapat batasan atau scope : proyek tidak bersifat umum atau memiliki ruang lingkup yang berbeda dengan disiplin ilmu yang berbeda pula, secara global proyek terbagi atas 2 bidang yaitu proyek IT dan non-IT
Penuh dengan ketidakpastian : karakteristik ini yang paling saya ingat, dikarenakan saya menjadi salah satu objek untuk menjelaskan apa maksud dari karakteristik ini, seingat saya(pernah baca di blog lain) salah satu bidang Proyek yaitu IT, seiring dengan berkembangnya teknologi(IT) permintaan akan kebutuhan akan terus berkembang sehingga hal ini mendasari ketidakpastian dari proyek tersebut, dan saya tidak tahu apakah penjelasan saya itu salah namun yang dimaksud penuh dengan ketidakpastian ialah tidak ada yang tahu apakah sebuah proyek akan berhasil atau tidak, karena menurut pengalaman dunia lebih banyak proyek yang gagal dibandingkan dengan yang berhasil
Menghasilkan Produk yang Unik : tujuan dari sebuah proyek ialah menghasilkan produk yang beda dari yang lain, atau memiliki fungsionalitas yang belum ada sebelumnya, seperti contoh sebuah instansi perkantoran/perusahaan yang menginginkan dibuatkan software yang sesuai dengan proses bisnis internal perusahaan, software tersebut dibuat berdasarkan kebutuhan customer/company sehingga output dari proyek tersbebut ialah produk yang unik
Memiliki Sumber Daya(Manusia dan non Manusia) : sebuah proyek pasti membutuhkan sumber daya baik itu manusia dalam hal pekerja ataupun infrastruktur atau teknologi yang akan digunakan
Memiliki Tujuan Spesifik/Sasaran : Tujuan dapat berupa produk yang berkualitas,waktu pengerjaan dan biaya yang akan dikeluarkan. kualitas dari produk yang dihasilkan harus sesuai dengan janji yang telah dibuat dengan customer dan juga tepat waktu dalam menghasilkan produk tersebut
Memiliki Stakeholder : Definisi dari Stakeholder ialah semua orang/organisasi yang terlibat dalam pengerjaan proyek, berikut jenis-jenis dari stakeholder.
- Customer/User
- Sponsor
- Protofolio Manager
- Program Manager
- Project Management Office
- Project Manager
- Project Team
- Functional Manager
- Operations Management
- Seller/Business Partner
Selain dari karakteristik sebuah proyek, juga dibutuhkan berbagai keahlian dalam mengelola proyek, mungkin hal ini lebih sesuai bagi mereka yang ingin menjadi manajer proyek. apa saja keahlian yang seharusnya dimiliki seorang manajer proyek atau sub manajer proyek?
secara global keahlian yang harus dimiliki ialah:
- Mampu berkomunikasi dengan baik
- Mampu berkoordinasi dengan stakeholder atau team project
- Memiliki kepribadian seorang pemimpin
- Management Technology / paham IT untu proyek IT
- Memahami ilmu manajemen umum
- Menguasai lingkungan sekitar
- Memahami proses bisnis dan disiplin ilmu dari proyek yang sedang dikerjakan
Karena beberapa poin-poin diatas saya menyinggung proyek TI dan non IT, akan terasa pahit rasanya buat pembaca jika saya tidak menjelaskan perbedaan kedua jenis proyek tersebut
Proyek IT ialah proyek yang berhubungan langsung dengan software,hardware dan networking dan sebaliknya untuk proyek non IT. Dalam beberapa kasus proyek non IT juga membutuhkan software dalam mempercepat kinerja mereka, oleh karena itu terdapat karakteristik labih terperinci lagi yang membedakan kedua jenis proyek tersebut.
- Proses bisnis akan tetap berlangsung selama pengerjaan Proyek IT juga berlangsung, sebagai contoh proses transaksi yang ada dipertokoan atau swalayan akan terus berlangsung walaupun pihak pertokoan/swalayan memesan sebuah software untuk efisiensi dan efektivitas kinerja pertokoan. sedangkan untuk proyek non IT, proses bisnis baru akan berjalan jika produk telah berhasil dibuat, sebagai contoh untuk proyek pembangunan jembatan, tidak akan ada proses yang berlangsung jika pembangunan jembatan belum rampung
- Proyek IT memiliki keterkaitan dengan disiplin ilmu yang lain misal untuk membuat software pendukung kinerja pertokoan, maka team project perlu mengetahui proses bisnis yang ada dipertokoan tersebut. dan untuk proyek non IT bersifat stand alone.
- Scope yang sulit diidentifikasi untuk proyek IT atau selalu meminta tambahan fungsi, sedangkan proyek non IT tidak demikian
- Karena adanya poin ketiga diatas maka akan sering terjadi perubahan untuk proyek IT dan sangat jarang untuk proyek non IT
- Resiko yang sulit diidentifikasi untuk proyek IT, sebagai contoh errornya atau salahnya sebuah algoritma dalam penulisan code dengan ribuan atau ratusan baris akan sulit diidentifikasi dibandingkan dengan kerusakan atau retaknya dinding dalam membangun rumah untuk proyek non IT
0 komentar
Posting Komentar